Tanda –tanda orang jatuh cinta (5)

Minggu, 10 Mei 2009

Siap berkorban

Atas nama cinta, banyak orang berkorban apa saja. Tujuannya satu agar pasangannya bahagia. Tapi haruskah sampai bergitu ?. konon perempuan mengklaim dirinya paling banyak berkorban untuk pria. Sementara banyak juga dari pria merasa telah berkorban dan telaten merawat cinta.

Terlepas dari pihak mana yang banyak berkorban. Psikotrapis Dr.laura Schlessinger, di Los Angeles.AS menilai “ berkorban adalah hal yang terbodoh dilakukan oleh orang. Tentu , Schlessinger tak bermaksud mengajak kita menjadi orang yang egois. Dan tak pedulian. Buktinya dia tetap mengajak kita menjunung tinggi toleransi.

Konon pula perempuan memiliki rasa toleransi dan kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan pria. Mugkin itulah sebabnya wanita menjadi paling banyak berkorban atau mengalah.nyatanya banyak wanita yang harus berkorban. Bahkan tak sedikit wanita yang merasa bahagia terhadap pengorbananya. Padahal kondisi ini jauh dari hubungan sehat.

Kebahagian sejati hanya diperoleh jika ada keseimbangan. Sehingga bukan hanya wanita saja atau pria saja yang mau berkorban tapi harus duu-duanya dalam posisi tertentu.berkorban atau mengalah sangatlah membantu sebuah hubungan, tapi bila dibiarkan terus-terusan. Kondisi ini berbalik menjadi bom waktu. Yang siap meledak kapan saja, jadi jagan pernah takut untuk menegosiasikan setiap kondisi atau masalah yang dihadapi. Hal itu menjadi pelajaran toleransi bagi pasangan. Dan pelajaran otorisasi bagi anda……….

Menjadi orang lain

Untuk membuat redho dan rela. Maka kita siap untuk menjadi orang lain. Karakter yang sebenarnya kita tidak miliki. Namun kita paksakan ada dalam diri kita. Hal ini benar-benar menyiksa. Karana kita tidak bebas menjadi diri kita sendiri. Terkadang oleh keinginan si dia. Sehingga harus menuruti kemauan si dia. Didepanya kita menjadi seseorang sosok yang romantik dan lemah lembut, padahal kenyataanya kita biasa-bisa saja dan selalu lugas demi si dia. Kita sanggup berubah menjadi orang lain.

Selalu ingin kan sama

Sejak mengenal si dia kita berusaha mengikuti hobi, kesukaan dan makanan favoritnya. Kita akan menggemari aktifitas yang hampir sama dengan si dia. Bagi kita, segala aoa yang beda dengan si di adalah suatu kesalahan. Kita ingin semuanya sama dari hobi sampai makanan yang paling disukai, jenis bacaan pun jadi demikian. Kita akan memaksa diri kita membaca buku yang ia suka. Padahal ia benar-benar menyiksa. Karena kita melakukan seseuatu yang kita tidak suka. Bila dia suka memakai baju warna merah, maka baju yang kita pakai selalu warna merah……

0 Comments: