Tanda-tanda orang yang jatuh cinta (4)

Jumat, 08 Mei 2009


Menjaga penampilan
Kita akan sangat peduli akan penampilan. Penampilan kita tidak lagi sederhana. Meskipun anda lelaki. Bila perlu akan bergaya dengan potongan rambut gaya terbaru. Dari rambut sampai ke ujung kaki tampak perlente dan bernar-bernar terawat. Kita mulai rajin mengikuti mode pakaian terkini dan mencoba menyesuaikanya ditubuh kita. Tubuh kita selalu wangi, tak seperti sebelum yang selalu bau matahari. Rambut yang hanya sebulan dua kali keramas. Berubah jadwal menjadi seminggu empat kali sabun mandi yang bisanya batagan yang harganya Cuma dua ribu. Berubah menjadi sabun cair yang mengandung pemutih. Bak bulan yang terang benderang bak bulan disiang yang terang…..kayak pocong dong….

Defensife
Untuk orang yang kita sayang. Kita akan melakukan pembelaan yang berlebihan. Bila terdapat orang yang berbicara buruk terhadap orang yang kita sayang, maka kita pun akan membelanya mati-matian. Segala jurus dan kata-kata kita keluarkan untuk menyusun pembelaan. Bak pengacara terkenal truzzzz »»yang mendampingi kliennya dipengadilan. Kita siap pasang badan untuk si kekasih. Meskipun sikap ini tidak obyektif dan adil. Sikap defensive ini bukan sikap yang dipaksa dan dibuat-buat. Karena hal ini akan secara otomatis muncul. Tidaklah heran bila seseorang akan rela membela orang yang dicintai.

Mudah salah sangka
Kita akan mudah kecewa jikalau permintaan kita tidak dipenuhi. Misalnya dia tidak hadir sesuai kesepakatan. Maka kita akan menyangka dia menyelisihi janji. Kita anggap dia tidak mempunyai perhatian dan tidak mempunyai perasaan. Mudah sekali ponis itu dijatuhkan …….padahal kondisinya tidaklah demikian. Mungkin orang yang kita cintai terhalang sesuatu makanya tidak bias hadir

Senantiasa kata ya……
Apapun katanya, pendapatnya permintaannya kita jawab dengan kata “ ya ” kita senantiasa akur dan menurut, sekalipun ada permintaan yang keterlaluan dan pendapatnya kurang kita senangi. Seolah lidah menjadi kelu kalau mengantakan tidak. Kita tidak mampu menolak perminataan darinya. Meski kita lelah dan payah. Kita masih memberikan waktu untuk menolongnya. Dengan alas an “ ga’ tega “ ; kasihan “ dan lain sebagainya. Kita meski menolongnya meskipun dalam kondisi sibuk. Untuk si dia. Kita sanggup bersusuh payah untuk melaksanakanya. Dengan rela hati, kita jadi orang yang mengerjakan PR nya. Mengetik skripsi dan meluangkan diri untuknya dihari libur dan memenuhi setiap permintaanya.

0 Comments: